Yahh.,., ini adalah kata yang tepat untuk seorang pemuda yang mengalami kebutaan karena sebuah kecelakaan yang telah menimpanya. Tentunya bukan karena kebutaanya yang akan penulis angkat dalam tulisan ini, namun kisahnya lah yang penulis angkat.
Bahar,,, itulah nama panggilan akrab pemuda ini. Sekarang dia tengah duduk tengah menjalani study nya disalah satu Perguruan Tinggi. Sebelum insiden kecelakaan tersebut Bahar termasuk pemuda yang biasa – biasa saja, tidak jauh berbeda dengan pemuda – pemuda yang lain, bahkan bisa dibilang tidak ada yang special dari dirinya.
Walapun dia bukan anak yang special, namun dia memiliki yang luar biasa, yaitu dia ingin melanjutkan studynya ke Luar negeri dan ingin memberangkatkan Haji kedua orang tuanya.
Tetapi suatu ketika dia mendapatkan musibah yang membuatnya harus kehilangan indra penglihatanya. Yahhh…. Tentunya musibah itu membuatnya putus asa dan bahkan dia berfikir untuk mengakhiri hidupnya.
Hari demi hari, bulan demi bulan pun berlalu, sudah banyak sekali yang memberikan semangat dan dukungan untuk dirinya agar tidak berputus asa. Lalu dia pun teringat tentang mimpi – mimpinya ketika masih bisa melihat dulu.
Dan membuatnya bangkit dan keluar dari keputus asaannya selama ini. Project demi project pun telah dia buat dan juga telah dia lakukan, tentunya bukan dengan hal yang mudah. Suatu ketika ada seorang teman yang mellihat kisah perjuangan hidup dirinya, orang itu pun meminta ijin kepada dirinya untuk memasukkan kisahnya ke dalam sebuah cerita (novel).
Disinilah awal titik balik dari itu semua, dia pun akhirnya menjadi seorang yang special bahkan luar biasa. Karena menjadi seorang pembicara dan seorang inspirator untuk setiap orang. Tanpa dia ketahui datanglah seseorang yang menawarkan beasiswa Stydu ke Luar negeri untuk dirinya . Tanpa pikir panjang dia pun menerima beasiswa itu, karena itu adalah salah satu mimpinya dulu. Dan akhirnya setelah sekian lama perjuangannya ini dia akhirnya bisa mewujudkan semua mimpi – mimpinya termasuk memberangkatkan Haji kedua orang Tuanya.
Karya : Riski Nugroho Putra