Seperti di pagi – pagi biasanya, desa itu selalu di penuhkan oleh aktivitas – aktivitas masyarakatnya, untuk memenuhi kebetuhan keluarga mereka.
Tapi pagi itu ada yang berbeda, karena tampak di dekat sungai seseorang yang sedang memetik buah kelapa. Memang orang memetik buah itu adalah hal yang biasa, tapi yang menjadikannya istimewa adalah orang yang memetik kelapa itu. Karena saat diperhatikan dengan seksama ternyata orang itu tidak sesempurna dengan diri kita, tepatnya dia adalah seorang tunanetra. Yah… walaupun sulit untuk dibayang kan, tapi itu lah kenyataannya.
Kita panggil saja nama orang itu Pak Adi, dia memang adalah seorang tunanetra yang sudah dia dapatkan sejak dia di lahirkan. Pak Adi ini sudah berkeluarga dan sudah di karunia seorang anak yang normal usianya kira – kira 5 tahun.
Kembali kecerit, setiap harinya Pak Adi harus pergi mencari nafkah untuk keluarganya, yah… walaupun dalam keterbatasan Pak Adi melakukan pekerjaanya layaknya seperti orang bisa. Memetik kelapa adalah salah satu dari beberapa pekerjaan yang dia lakukan. Wah … padahal untuk jalan menuju tujuannya saja harus susah payah, apalagi di tambah untuk mencari dan memanjat pohon kelapa. Tapi dia selalu berhasil melakukannya dengan mudah seperti tidak ada halangan baginya.
Mungkin karena dia yakin bahwa Tuhan selalu ada disisi setiap hamba –hambaNya yang berjuang untuk menghidupi keluarganya. Sehingga seolah – olah ada cahaya yang menuntun langkahnya tiba ditempatnya mencari nafkah.
Ada sebuah angan yang selalu membuatnya bersemangat dalam setiap langkahnya. Yaitu, dia ingin suatu saat nanti dia dapat menyekolahkan anaknya hingga selesai, agar anaknya tidak seperti dia dan dapat merubah kehidupan keluarganya menjadi lebih baik.
AMIN….!!!
( Riski Nugroho Putra )
Sumber gambar : fiksi.kompasiana.com
Tapi pagi itu ada yang berbeda, karena tampak di dekat sungai seseorang yang sedang memetik buah kelapa. Memang orang memetik buah itu adalah hal yang biasa, tapi yang menjadikannya istimewa adalah orang yang memetik kelapa itu. Karena saat diperhatikan dengan seksama ternyata orang itu tidak sesempurna dengan diri kita, tepatnya dia adalah seorang tunanetra. Yah… walaupun sulit untuk dibayang kan, tapi itu lah kenyataannya.
Kita panggil saja nama orang itu Pak Adi, dia memang adalah seorang tunanetra yang sudah dia dapatkan sejak dia di lahirkan. Pak Adi ini sudah berkeluarga dan sudah di karunia seorang anak yang normal usianya kira – kira 5 tahun.
Kembali kecerit, setiap harinya Pak Adi harus pergi mencari nafkah untuk keluarganya, yah… walaupun dalam keterbatasan Pak Adi melakukan pekerjaanya layaknya seperti orang bisa. Memetik kelapa adalah salah satu dari beberapa pekerjaan yang dia lakukan. Wah … padahal untuk jalan menuju tujuannya saja harus susah payah, apalagi di tambah untuk mencari dan memanjat pohon kelapa. Tapi dia selalu berhasil melakukannya dengan mudah seperti tidak ada halangan baginya.
Mungkin karena dia yakin bahwa Tuhan selalu ada disisi setiap hamba –hambaNya yang berjuang untuk menghidupi keluarganya. Sehingga seolah – olah ada cahaya yang menuntun langkahnya tiba ditempatnya mencari nafkah.
Ada sebuah angan yang selalu membuatnya bersemangat dalam setiap langkahnya. Yaitu, dia ingin suatu saat nanti dia dapat menyekolahkan anaknya hingga selesai, agar anaknya tidak seperti dia dan dapat merubah kehidupan keluarganya menjadi lebih baik.
AMIN….!!!
( Riski Nugroho Putra )
Sumber gambar : fiksi.kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar