29.1.12

BUAH KESEDERHANAAN


Pagi itu di sebuah lapangan, ada seorang yang bernama budi dia sedang memperhatikan teman – temannya yang asik bermain mobil - mobilan. Budi adalah seorang anak dari keluarga yang sederhana, dia tinggal bersama kedua orang tuanya yang hanya berkerja sebagai petugas kebersihan.


Kembali kecerita, karena melihat teman – temannya asik bermain membuat Budi memberanikan diri untuk menghampiri salah satu temannya untuk meminjamnya. Tetapi temannya tidak mau meminjamkannya dan itu membuat Budi agak sedikit kecewa, sehingga dia memutuskan untuk pulang ke rumahnya.


Dalam perjalanan pulang Budi masih memikirkan bagaimana cara agar dia bisa bermain mobil – mobilan bersama temannya. Kemudian muncul di benak pikirannya untuk meminta kepada orang tuanya, namun dia sadar itu pasti tidak mungkin karena buat kebutuhan sehari – hari saja masih kurang. Kemudian tanpa di sengaja dia melewati sebuah rumah yang sedang di perbaiki dan dia melihat beberapa triplek dan papan yang sepertinya sudah tidak dipakai. Kemudian dia memintanya kepada salah satu tukang bangunan yang ada disitu, dan untungnya perkiraannya benar kalau barang itu sudah tidak dan dia langsung membawanya pulang untuk menjadikannya sebuah mobil – mobilan.


Kesesokan harinya dia kembali ke lapangan dan menghampiri teman – temannya yang sedang bermain mobil – mobilan, tentunya sambil membawa mobil mainan ciptaannya. Semua temannya pun terpesona melihat mobil – mobilan yang dibawa Budi dan menurut teman – temannya mobil mainan ciptaannya itu bagus, bahkan teman – temannya berebutan ingin meminjamnya.


Beberapa selang waktu kemudian, muncul dibenak pikirannya untuk membeli sepeda. Karena mungkin dia lelah jika berangkat ke sekolah dengan jalan kaki dan mungkin terlalu banyak memakan waktu yang cukup lama. Tetapi seperti tadi dia tidak mungkin untuk meminta kepada orang tuanya, kemudian dia memutuskan untuk jalan – jalan di sekitar daerah rumahnya dengan harapan dia dapat menghilangkan penat di pikiranya.


Setelah beberapa jauh di berjalan dia melewati sebuah bengkel dan dia melihat kerangka sepeda yang tergeletak di depan bengkel. Kemudian ia memberanikan diri untuk menanyakannya apakah kerangka sepeda itu sudah tidak terpakai, dan ternyata kerangka sepeda itu memang sudah tidak terpakai.


Satu kelegaan pun menghiasi wajahnya, tapi tidak sampai disitu saja si tukang bengkel pun langsung menawarkannya untuk membawa kerangka sepedea itu. Budi pun langsung melompat kegirangan dan langsung membawanya pulang untuk dia susun menjadi sepeda yang utuh.


Singkat cerita 11 tahun kemudian, kini dia berumur 23 tahun. Karena dari kecil dia sudah mempunyai tingkat kreatifitas dan kepandaian yang tinggi, sehingga selama sekolah pun dia selalu mendapatkan penghargaan dan beasiswa untuk kuliah di salah satu perguruan tinggi dengan gratis. Bahkan dia sekarang bekerja di salah satu perusahaan asing sebagai kepala teknisi.



( Riski Nugroho Putra )


Sumber gambar : masaies.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar