Suatu hari di sebuah desa tinggallah seorang anak dan kedua orangnya. Dia tinggal di sebuah rumah kecil yang disusun dari rangkaian bilik – bilik bambu. Dalam sehari – hari kehidupannya selalu dalam kekurangan.
Ibu dan ayahnya yang hanya seorang petani, berusaha mencari uang untuk terus menyekolahkannya. Orang tuanya berharap semoga dengan menyekolahkannya kehidupan keluarganya menjadi lebih baik.
Semangat, kegigihan dan keteguhan hati yang dimiliki kedua orang tuanya dalam menyekolahkannya mengalir kedalam dirinya. Sehingga disekolah dia selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik, karena dia tidak ingin mengecewakan cita – cita kedua orang tuanya. Suatu ketika pada saat jam pelajaran dikelas ada seorang guru yang berkata “ Jika kalian mempunyai mimpi, tulislah mimpi – mimpi itu, kemuadian susunlah mimpi – mimpi itu menjadi sebuah daftar mimpi dan kalian tempelkan di dinding kamar kalian, agar kalian selalu ingat untuk mewujudkan mimpi kalian itu dan jika sudah terwujud buatlah mimpi – mimpi kalian yang baru.
Mendengar perkataan guru tersebut, lalu dia langsung menuliskan mimpinya pada sebuah kertas yang akan ditempelkannya di dinding kamarnya sepilang sekolah nanti. Di dalam kertas itu dia menuliskan ;
“mimpi – mimpi ku”
“1. Ingin mewujudkan cita – cita bapak dan ibu”
“2. Ingin mendapat prestasi di sekolah”
“3. Ingin sekolah SMP”
“4. Ingin sekolah SMA”
“5. Ingin Kuliah”
Singkat cerita prestasi demi prestasi pun diraihnya, mimpi – mimpinya pun dapat diwujudkannya. Bahkan dia sekarang terdaftar sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negri di Indonesia, walaupun dia berhasil mewujudkan mimpi yang lain, namun dia masih belum bisa mewujudkan mimpi yang nomor pertama.
Karena daftar mimpinya sudah hampir terwujud semua, kemudian dia menyusun kembali daftar mimpinya yang baru tanpa menghilangkan yang nomor pertama.
“mimpi - mimpi ku”
“1. Ingin mewujudkan cita – cita bapak dan ibu”
“2. Ingin mendapat IPK = 4,00”
“3. Ingin Lulus kuliah tepat waktu atau lebih cepat”
“4. Ingin berkerja di salah satu perusahaan asing”
Waktu pun terus berjalan tanpa terasa mimpi – mipinya itu dapat di wujudkannya, dan sekarang dia di terima di salah satu perusahaan Jepang dan bahkan dia dikirim ke Jepang oleh perusahaannya untuk melanjutkan study nya. Dan sekarang dia juga mampu untuk membangun rumah untuk kedua orang tuanya, sehingga akhirnya mimpi yang nomor pertama pun dapat di wujudkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar